Perkembangan teknologi informasi yang pesat dan tuntutan terhadap akses informasi yang cepat dan mudah telah memaksa semua institusi untuk ikut mengembangkan sistemnya. Langkah going digital yang telah dirintis oleh perpustakaan Universitas Gadjah Mada (UGM) sejak beberapa waktu lalu dipandang sebagai salah satu strategi yang tepat dalam upaya memenuhi tuntutan yang ada.
Dalam rangka memeriahkan rangkaian kegiatan peringatan Dies Natalis ke-64 tahun 2015 ini Perpustakaan UGM mengajak mitra untuk berpartisipasi dalam upaya menguatkan perannya menjadi unit penunjang dalam memenuhi kebutuhan dan informasi yang mudah bagi civitas academica. Hal ini juga mendukung terciptanya atmosfer pembelajaran yang kolaboratif dan inspiratif. Dalam puncak acara Dies Natalis Perpustakaan UGM yang dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2015, Perpustakaan UGM me-launching aplikasi mLibrary yang dikembangkan oleh Gamatechno.
mLibrary merupakan aplikasi berbasis mobile yang dapat diakses melalui smartphone. Kini aplikasi mLibrary sudah tersedia untuk perangkat berbasis Android dan iOS. Aplikasi ini secara khusus ditujukan kepada anggota perpustakaan dan masyarakat umum untuk kemudahan mendapatkan informasi dan layanan perpustakaan. Dengan mLibrary, anggota perpustakaan bisa melakukan pemesanan buku secara online, sebelum melakukan peminjaman secara offline di perpustakaan. Saat ini aplikasi mLibrary telah digunakan oleh lebih dari seribu mahasiswa UGM dan mendapatkan tanggapan positif.
Setelah me-launching versi terbaru mLibrary, Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Prof. Dr. Suratman menuturkan bahwa UGM terus mendorong perpustakaan untuk memperkuat perannya dalam mendukung kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perpustakaan juga diharapkan mampu menjadi lumbung ilmu pengetahuan yang bisa memberikan manfaat bagi para penggunanya. “Harapannya perpustakaan bisa menjadi lumbung buku yang menyediakan berbagai informasi tak hanya di bidang pendidikan maupun menyajikan hasil penelitian, akan tetapi juga yang berkaitan dengan pengabdian masyarakat. Jadi jangan sampai ada yang mencari buku bercocok tanam kedelai tetapi tidak ada di perpustakaan ,” tandasnya.