Predikat Smart City layak disematkan kepada Kota Magelang. Terbukti, Kota Magelang baru saja masuk ke dalam 25 besar Kota Cerdas Indonesia, pada 11 November 2019 lalu. Penghargaan ini sendiri diberikan setelah adanya serangkaian evaluasi dan paparan master plan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Salah satu hal yang dinilai dalam implementasi smart city ini adalah perbaikan pelayanan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat. Dalam hal pelayanan, Pemkot Magelang mengandalkan aplikasi Magelang Cerdas. Di dalamnya terdapat banyak fitur-fitur yang akan membantu pelayanan Pemkot Magelang. Selain itu, Benefit lainnya dalam penggunaan aplikasi smart city ini akan terasa jika diimplementasikan dengan benar. Apa saja benefit jika kota Anda menggunakan platform smart city dan layanan publik? Lihat di sini.
Pengembangan aplikasi Magelang Cerdas ini juga bukan tanpa dasar, Wikan Kanugroho, Kepala Bidang Teknologi Informasi Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kota Magelang (Diskominsta) mengungkapkan jika pembuatan aplikasi ini berdasarkan peraturan pemerintah pusat.
“Pembuatan aplikasi berdasarkan peraturan pemerintah, pengembangan telematika dan e-gov di Indonesia, dan peraturan Wali Kota tentang sistem interoperabilitas di Kota Magelang,” ujarnya.
Pemkot Magelang ingin memanfaatkan teknologi untuk mempermudah pelayanan masyarakat. Pelayanan berbasis teknologi dinilai lebih efektif dan efisien karena semuanya sudah terintegrasi dalam satu platform saja, di mana sesuai dengan slogannya yang berbunyi one stop portal public service with one touch atau pelayanan dalam satu genggaman tangan.
Penjelasan Wikan ini pun diamini oleh Kepala Diskominsta Kota Magelang, Catur Budi Fajar. Ia mengungkapkan perpindahan layanan masyarakat dengan pemanfaatan teknologi sudah ada sejak tahun 2015.
“Kota Magelang sudah menuju smart city sejak 2015 adanya penghargaan dari ITB. Kami ingin Magelang bisa dipantau dari smartphone kami gandeng Gamatechno untuk membuat aplikasi ini, 2017 sudah terealisasi dan terus dikembangkan hingga sekarang,” jelas Catur.
Proyeksi atau rencana Pemkot Magelang ini pun direalisasikan dengan mengintegrasikan layanan lebih dari 20 OPD yang ada, mengingat pentingnya interoperabilitas bagi pemerintahan. Bahkan tak hanya organisasi pemerintahan milik Kota Magelang saja, mereka juga menggandeng rumah sakit pun BPJS.
“Kita bisa menggandeng rumah sakit di Kota Magelang yang kewenangannya bukan di pemerintah pusat bisa kita gandeng. Ada juga BPJS online, rumah sakit di seluruh indonesia masuk juga di Magelang Cerdas,” imbuh Wikan.
Terbukti, kerja samanya dengan sejumlah instansi kesehatan membuahkan hasil. Informasi ketersediaan kamar rumah sakit dan ketersediaan stok darah menjadi layanan yang paling banyak dilihat. Selain itu, fitur informasi bahan pokok juga menjadi primadona bagi seluruh elemen masyarakat Magelang.
Wikan berujar, jika aplikasi Magelang Cerdas ini tidak hanya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, namun juga pemerintah. Ia memberikan contoh jika pemerintah bisa melakukan operasi pasar jika bahan pokok makanan naik. Tak hanya sekedar informasi, Magelang Cerdas juga bisa membantu pemerintah dalam mengatur kebijakan kedepannya.
Saat ini, Magelang Cerdas sudah memiliki 20 fitur yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat Magelang pun luar Magelang. Kedepannya, Diskominsta tengah bersiap untuk penambahan fitur.
“Tahun depan kita akan membuat layanan psikologi online, dokter ngobrol pagi atau konsultasi kesehatan dengan dokter, dan layanan psikiater. Dengan bekerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa Soerojo, beberapa psikolog dan dokter di RSUD Tidar,” ujar Wikan.
Dengan adanya aplikasi Magelang Cerdas ini, Pemkot Magelang berharap masyarakat bisa sadar akan kebermanfaatan teknologi dalam pelayanan masyarakat. Pelan-pelan mau terbuka dengan adanya teknologi sekarang.
“Mau tidak mau masyarakat harus kita siapkan, kita membangun aplikasi untuk mempermudah masyarakat Magelang dan luar Magelang,” ujar Catur.
Kedepannya, aplikasi Magelang Cerdas akan diintegrasikan dengan command center yang akan segera diresmikan pada bulan November 2019 ini. Pemkot Magelang akan menambahkan fitur telepon darurat di aplikasi dan tersambung ke command center.
“Magelang Cerdas akan dikolaborasikan dengan command center dan nantinya akan ditambah fitur semacam telepon darurat seperti halnya 911 yang di Magelang akan dibuat 112,” pungkas Wikan.