Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bersama Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin melaksanakan uji coba terbatas kartu transportasi dan aplikasi Jaklingko pada selasa (31/8) lalu. Beta testing aplikasi superapps JakLingko dilakukan secara bertahap untuk menguji journey planner dari empat moda transportasi umum dalam satu tiket perjalanan. Adapun empat moda transportasi yang terhubung antara lain Transjakarta, MRT, Commuterline serta LRT. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat memilih rute tercepat ataupun termurah dengan rincian waktu dan biaya yang ditempuh.
Pada ujicoba terbatas tersebut, rute yang ditempuh mulai dari Stasiun MRT Bundaran HI menuju Stasiun Integrasi Dukuh Atas, dilanjutkan menuju Stasiun Sudirman dengan berjalan kaki dan naik Commuterline menuju Stasiun Manggarai. Perjalanan dilanjutkan dengan Transjakarta menuju Halte Pemuda Rawamangun yang terintegrasi dengan Stasiun LRT Velodrome sampai tujuan akhir Stasiun LRT Pegangsaan Dua.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memberikan apresiasi pada sistem integrasi transportasi empat moda yang secara bertahap telah terintegrasi. Disisi lain, Riza juga memuji penggunaan superapp yang menyatukan empat moda transportasi sekaligus.
“Sangat mudah, cepat di user. Sangat baik sekali kegunaannya bisa melalui aplikasi dan tiket, harganya juga sangat terjangkau Rp 10.000,- untuk semua dalam waktu 3 jam. Kita bersyukur mudah-mudahan kedepan DKI Jakarta Pdak hanya memiliki transportasi publik yang baik yang ramah yang bersih tepat waktu namun juga memiliki sistem ticketing yang terintegrasi. Jadi Tidak perlu lagi repot-repot dan dapat dijangkau dengan harga yang murah.” tambah Riza.
Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin menyatakan pencanangan resmi kartu dan aplikasi akan dilakukan dalam waktu dekat. Senada dengan Wakil Gubernur, Kamal menambahkan tariff yang terintegrasi antar layanan menjadi lebih terjangkau.
“Target untuk sistem kami akan bisa digunakan untuk tarif terintegrasi yang seperti Pak Wagub sampaikan adalah rekomendasi tarif terintegrasi berbasis jarak dimulai Rp 2500 (sebagai boarding fee) dan Rp 500/km dengan tarif maksimum Rp 10.000,- untuk kombinasi transportasi urban dan apabila transportasi sub-urban menjadi Rp 15.000,-. ” ujar Kamal.
Kegiatan ujicoba terbatas ini telah dilakukan sejak 18 Agustus lalu. Sejumlah rute telah dicoba di sejumlah titik mulai dari koridor 1 Transjakarta yaitu Halte Transjakarta Dukuh Atas 1, Halte Transjakarta Monas, Stasiun MRT Bundaran HI, Stasiun integrasi Dukuh Atas, Stasiun Sudirman (KCI) dan Stasiun Manggarai (KCI), hingga Stasiun LRT Velodrome-Pegangsaan Dua. Adapun sejumlah pihak yang terlibat dalam ujicoba terbatas tersebut diantaranya a Kementerian Perhubungan, BPTJ, Dinas Perhubungan, DTKJ, TGUPP Pemprov DKI, seluruh Direksi operator transportasi, pengamat transportasi serta berbagai komunitas transportasi.
Dalam Implementasi Integrasi Pembayaran Transportasi Umum Jabodetabek (EIPTJ) yang dilakukan oleh PT JakLingko Indonesia secara bertahap didapatkan hasil yang sesuai dengan target yang diharapkan. Tujuan diintegrasikannya transportasi umum di wilayah Jabodetabek tersebut agar penumpang kendaraan pribadi beralih ke transportasi umum.
Pengembangan sistem integrasi moda transportasi yang berada di wilayah Jabodetabek ini tidak lepas dari peran Aino Indonesia yang merupakan salah satu anak perusahaan PT Gamatechno Indonesia yang berfokus pada solusi pembayaran. Aino Indonesia dipercaya untuk mengembangkan Mobile Application serta QR Single Trip yang ada di superapp Jaklingko.