Bali dan Lombok merupakan dua pulau yang sering kali dijadikan destinasi wisata dan dikunjungi oleh turis, baik domestik maupun mancanegara. Keduanya menyuguhkan pemandangan yang mempesona dan sarat akan kekayaan budaya. Di sisi pendidikan, Bali dan Lombok telah mempunyai sederet Perguruan Tinggi ternama. Menurut data Forlap DIKTI (per 12 Mei 2016), Nusa Tenggara Barat (NTB) mempunyai 84 Perguruan Tinggi dan Bali tercatat memiliki 74 Perguruan Tinggi. Untuk NTB, Perguruan Tinggi ini terdiri dari 55 Sekolah Tinggi, 12 Universitas, 13 Akademi, 2 Politeknik, dan 8 Institut. Sedangkan Perguruan Tinggi di Pulau Dewata meliputi 40 Sekolah Tinggi, 13 Universitas, 12 Akademi, 5 Politeknik, 5 Institut, dan 1 Akademi Komunitas.
Gamatechno mengadakan pelatihan eCampuz di Bali dan Lombok pada tanggal 1-6 Agustus 2016 yang bertujuan untuk mengimplementasikan eCampuz yang telah diperkenalkan di Roadshow eCampuz sebelumnya. Melalui pelatihan ini Gamatechno juga ingin menginfomasikan tentang pentingnya sistem informasi akademik bagi perguruan tinggi, mengingat masih banyak kampus yang belum memiliki sistem informasi akademik.
Seperti yang diutarakan sebelumnya oleh Business Development Manager Gamatechno, Rahman Desyanta, dalam wawancara beberapa waktu yang lalu, permasalahan yang dialami sebagian besar kampus di Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) VIII terletak pada infrastruktur penunjang teknologi informasi, ketidaktersediaan sumber daya manusia (dalam hal ini IT), keterbatasan dana, dan permasalahan pelaporan.
eCampuz merupakan perangkat lunak Academic Management System berbasis cloud yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan kampus-kampus yang ingin memiliki sistem pengelolaan kampus yang lengkap namun dengan investasi yang terjangkau. Universitas Tabanan, IKIP Saraswati, STIKES Advaita Medika, STIKES Buleleng, Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (Atro Bali), Akademi Pariwisata (Akpar) Mataram, serta Universitas 45 merupakan tujuh Universitas yang berpartisipasi dalam pelatihan eCampuz.
Pada pelatihan ini, user dipandu mengenai penggunaan fitur-fitur yang ada pada setiap module eCampuz, mulai dari mempersiapkan data referensi hingga simulasi yang dilakukan dengan menggunakan data riil. Gamatechno memberikan kesempatan kepada kampus untuk mengirimkan data akademiknya sebelum pelatihan yang kemudian dikonversi oleh Gamatechno sehingga, dapat digunakan saat pelatihan tanpa perlu melakukan entry data ulang.
Pelatihan dengan metode simulasi sangat membantu peserta untuk semakin memahami penggunaan aplikasi dalam perspektif teknis di lapangan. Dalam pelatihan eCampuz, peserta berdiskusi langsung dengan tim training Gamatechno mengenai kendala yang dijumpai dalam pengelolaan data akademik mahasiswa dan solusi yang ditawarkan Gamatechno di aplikasi eCampuz.
Gamatechno juga memberikan kesempatan kampus untuk mencoba menerapkan eCampuz di kampus masing-masing dalam kurun waktu tertentu. Rosalia Erminia Nugrahani, ACS Deputy Manager, mengungkapkan pelatihan yang diadakan Gamatechno ini mendapatkan feedback positif dari para peserta.
“Kami mendapatkan feedback positif dari para peserta pelatihan, mereka mengaku sangat terbantu sekali dengan adanya eCampuz, terutama untuk pelaporan ke DIKTI. Karena eCampuz telah terintegrasi dengan Feeder dapat memudahkan kampus untuk membuat laporan ke DIKTI. Tidak sedikit kampus yang ingin langsung berlangganan eCampuz,” ungkapnya.
Dengan adanya pelatihan eCampuz, Gamatechno berharap dapat membantu dan terus memberikan dukungan kepada kampus-kampus di Indonesia. Gamatechno yang telah mengembangkan lebih dari 400 sistem akademik di penjuru Indonesia sejak 2005 ini masih akan mengadakan pelatihan-pelatihan serupa di berbagai kota di Indonesia. Simak terus kanal-kanal Gamatechno untuk informasi dan update berita terbaru seputar Gamatechno.