Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menggelar kegiatan simulasi penggunaan aplikasi informasi keselamatan & bencana, CARED, di Aula Kantor BPBA Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Senin (10/7). Diselenggarakannya acara ini dilatarbelakangi kesadaran akan pentingnya penanggulangan bencana guna menjamin keselamatan jiwa serta pentingnya menyelamatkan aset penghidupan masyarakat. Sebagai pengembang aplikasi CARED, Gamatechno turut hadir bersama Profesor Stefano Tsukamoto dari Osaka University, Jepang selaku Konsultan.
CARED merupakan aplikasi mobile yang memungkinkan pengguna untuk mengirimkan informasi keselamatan dan bencana di sekitarnya kepada kontak terdekat. Melalui CARED, pihak-pihak tertentu juga akan dimudahkan dalam memprediksi kerusakan serta mempercepat proses evakuasi korban. CARED merupakan produk yang dikembangkan untuk solusi healthcare dan safety management system Gamatechno. Aplikasi ini telah dipakai di Jepang sebagai media pelaporan warga yang tinggal di 520.000 lokasi rawan longsor.
“Kehadiran teknologi harapannya dapat memudahkan dan mempercepat kita dalam melakukan serangkaian upaya penyelamatan dan penanggulangan bencana. Karenanya itu kita menyambut baik aplikasi yang dibuat putra Indonesia hasil rembukan dengan Profesor Stefano Tsukamoto dari Osaka University ini,” ujar kepala pelaksana BPBA Ir. Yusmadi, MM dalam sambutannya.
Lebih lanjut Yusmadi menyampaikan aplikasi ini cocok diterapkan di Aceh mengingat Aceh merupakan daerah yang berada pada pertemuan lempeng tektonik aktif dunia yang menyebabkan rawan terhadap multi-bencana. Hal senada juga diungkapkan oleh Business Development Gamatechno, Alfred Eben.
“Walau pengembangan aplikasi ini di Yogyakarta, namun simulasi awal kita lakukan di Aceh. Selain karena Aceh salah satu daerah rawan bencana, juga karena lembaga daerah dan perkumpulan peduli bencana sangat merespon aplikasi ini, karenanya bersama Profesor Tsukamoto kami memutuskan Aceh sebagai langkah awal simulasi aplikasi kita buat. Kami berharap seluruh masyrakat Indonesia mengunduh aplikasi CARED yang gratis ini demi keselamatan bersama,” tutur Alfred.
Dalam acara ini, Profesor Stefano Tsukamoto menjelaskan beberapa fitur yang tersedia di CARED seperti konfirmasi keselamatan, laporan bencana, panduan keselamatan, berita kebencanaan serta panic button. Dijelaskannya pula bahwa CARED dapat menyajikan data untuk tiap-tiap daerah agar dapat memperkirakan kondisi daerah bencana, serta membuat perencanaan bantuan darurat. Untuk memberi kemudahan kepada pengguna dari berbagai negara, CARED tersedia dalam 12 bahasa termasuk Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Lebih lanjut Tsukamoto mengungkapkan dengan adanya CARED diharapkan dapat meminimalisir jumlah korban serta kerugian yang diakibarkan oleh bencana.