Pemerintah Kabupaten Bantul menunjukkan keseriusannya menuju kota berpredikat smart city. Setelah menyusun masterplan smart city, langkah selanjutnya adalah melakukan review masterplan smart city.
Namun sebelum melaksanakannya, Pemkab Bantul melaksanakan Sosialisasi Review Smart City yang digelar pada Kamis (9/4/2020). Meski di tengah wabah covid-19 seperti ini, sosialisasi masih bisa terlaksana dengan lancar melalui video conference.
Dalam sosialisasi kali ini, 40 perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Bantul terhubung secara virtual untuk mempelajari indikator review master plan smart city yang sudah tersusun sebelumnya.
Pradiptya Setyahadi selaku pemateri dan juga konsultan dari Gamatechno menegaskan jika smart city tak hanya berhubungan dengan inovasi teknologi semata. Smart City adalah tentang melakukan inovasi di semua sektor yang ada.
Di mana kerangka berpikir smart city sendiri mencakup smart governance atau tata kelola pemerintahan, branding atau identitas daerah, smart economy atau kesejahteraan pertumbuhan ekonomi, smart living atau kenyamanan ekosistem untuk menjadi tempat tinggal, smart society atau nilai-nilai dan inovasi yang ada di masyarakat, serta smart environment atau tentang pelestarian lingkungan.
Semua strategi dan rencana yang ada lalu dituangkan dalam dokumen smart city. Di mana biasanya jangka pelaksanaannya dilakukan selama lima tahun.
“Setelah sosialisasi ini selesai, step selanjutnya yang harus ditempuh adalah melakukan assessment evaluasi masterplan smart city untuk mengetahui sejauh mana perkembangan implementasi bantul smart city,” pungkas Pradiptya.
Sebelumnya, dalam penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) pun Kabupaten Bantul telah berhasil meningkatkan indeks penilaian dari predikat cukup menjadi baik.
